Rabu, 18 November 2015

[IDVolunteering] Peduli dan Berbagi untuk Negriku yang Lebih Baik

Satu tahun sudah saya menjadi Relawan dan hingga sekarang pun saya masih aktif menjadi relawan di komunitas wabe project.  Tujuan saya ingin menjadi relawan karena saya memang tertarik di bidang sosial bahkan saya berkeinginan nantinya memiliki yayasan sendiri atau memperdayakan masyarakat yang tidak mampu. Sehingga dengan saya ikut aktif menjadi relawan serkarang semoga bisa menjadi referensi nanti kedepannya. Selain itu alasan lain adalah saya ingin membantu, berkontribusi,  belajar lebih peduli, lebih berbagi kepada orang lain khususnya kepada orang yang kondisinya kurang beruntung dibandingkan dengan saya sehingga membuat saya menjadi lebih banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada saya.
Komunitas wabe project ini merupakan Waste bank for education yaitu Bank sampah untuk pendidikan. Program wabe bekerja sama dengan Sekolah bersama Yuk (Sebersy) . Sebersy merupakan komunitas pendidikan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu di tegal gundil , kota Bogor. Program wabe project  bekerja sama dengan orangtua asuh yang berperan sebagai nasabah, sampah yang terkumpul akan diadaur ulang oleh kami sebagai relawan menjadi produk komersil. Hasil keuntungan tersebut dari penjualan produk sepenuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan anak- anak sekolah . Saya dan teman relawan mendaur ulang sampah non organik seperti botol, kardus, tetrapack  dan koran  yang akan didaurulang menjadi produk seperti dompet, tas jinjing, charge holder, pin cushion, tempat pensil, kursi dan lain-lain.
Dikomunitas wabe project selain melakukan recycle sampah, saya ditugaskan menjadi Humas. Dimana pertama kali bertugas untuk mewancarai warga tegal gundil door to door ke rumah mereka untuk menanyakan langsung pekembangan anak-anak mereka di sekolah serta latarbelakang eluarga tersebut. Banyaknya orang tua yang masih buta huruf, kondisi ekonomi yang kurang mampu sehingga banyak yang putus sekolah,  serta masih kurang sadarnya akan pendidikan untuk anak-anak mereka. Ibu warga tegal gundil merupakan ibu rumah tangga sehingga kami tergerak untuk memberdayakan  warga tersebut untuk mengikuti pelatihan daur ulang sampah bersama kami. Mereka sangat antusias dan juga setelah mengikuti beberapa bulan dari hasil training kami, ibu-ibu sudah bisa membuat dompet dari daur ulang sampah  tetrapack susu. Semoga ini salah satu solusi dari komunitas kami untuk membantu perekonomian ibu warga tegal gundil serta meningkatkan keterampilan mereka. Kamipun memberi pemahaman kepada ibu warga disana bahwa pendidikan itu sangat penting, jika ingin maju dan sukses anak-anak merekapun harus sekolah setinggi-tinngginya. Bagi saya salah satu faktor kemajuan dari suatu negara adalah faktor pendidikan, Kualitas SDM yang sangat mempengaruhi untuk majunya bangsa ini.
saya & relawan lain melakukan pelatihan daur ulang bersama ibu-ibu  (Wabeproject & Dreamdelion)


Selain daur ulang  kami melakukan kegiatan bank sampah, dikarenakan relawan merupakan anak muda yang masih bersatus kuliah dan pekerja kami hanya bisa berkumpul seminggu sekali maka pengumpulan sampah yang dikumpulkan setiap seminggu sekali dari warga tersebut. Alhamdulillah mereka antutisias, setiap minggu terdapat minimal 5 warga yang datang ketempat markas kami untuk mengumpulkan sampah. Sampah tersebut ditimbang dan dicatat oleh admin relawan. Sistem bank sampah kami yaitu sampah ditukar dengan poin, dimana 1kg sampah = 1 poin dan 5 poin tersebut bisa ditukar dengan tempat pensil sekolah. Jika ingin seragam maka warga harus mengumpulkan 30 poin setara dengan 30kg jadi warga harus semangat mengumpulkan sampah sebanyak banyaknya.  Semoga ini solusi dari komunitas kami untuk mengurangi sampah, tidak buang sampah kesungai serta mendidik mereka agar tidak buang sampah sembarangan. Kami berusaha mengubah mindset kepada warga tegal gundil ketika mendengar kata sampah bukan lagi terpikir“ bau, jorok dan kotor akan tetapi ketika mendengar sampah warga berpikir “sampah bisa didaur ulang, sampah bisa menjadi uang dan sampah tidak boleh dibuang sembarangan.
Program Bank Sampah Wabeproject (penimbangan-pencatatan-mendapatkan Poin)

Komunitas wabeproject ini masih baru, dan saya merupakan  angkatan pertama menjadi relawan jadi benar benar dari nol untuk mencapai sekarang.  Itu semua harus dilakukan dengan keikhlasan dan ketulusan hati untuk membantu.  Alhamdulillah  sekarang Program daur ulang dan bank sampah pun berjalan dengan baik , walaupun selama setahun ini kami agak tersendat planning programnya dikarenakan SDM yang masih sedikit, kendala dana yang masih sangat kurang, dan bahan  fasilitasnya yang masih minim sekali. Sehingga kami harus pintar mengatur bahan yang ada , pembuatan produkpun kami searching di youtube semua serba otodidak tanpa dilatih oleh trainer .
Akhirnya syukur alhamdulillah komunitas kami mendapatkan penghargaan produk terunik dalam acara International Environment summit, UNPAD Bandung . Ini semua berkat kerja keras para relawan yg sudah berkontribusi. Kami tidak boleh puas sampai disini, tetapi kami semakin terpacu dan termotivasi untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan produk daur ulang sampah. Begitu banyak pelajaran dan hikmah yang saya lalui menjadi relawan hingga sekarang. Di komunitas wabe project  saya banyak belajar dari  segala aspek lingkungan pendidikan sosial ekonomi . Semoga saya  terus bisa berkontribusi dan  membantu orang lain hingga tua nanti. Amin
International Enviromental Summit 2015 UNPAD Bandung



1 komentar:

OWMO mengatakan...

buat wed-prep ga ada blog?

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates